Selasa, 26 April 2011

Kiat Memilih Mukena yang Baik dan Berkualitas

       Memilih mukena memang gampang - gampang susah. bagi anda muslimah yang sering menggunakan mukena pastilah akan dapat membedakan mukena yang baik dalam artian layak dipakai dan yang betul - betul dapat membantu penggunanya khusyu' ketika sholat.

       Mukena yang di jumpai di sebagian masjid atau Musholla sebagai sarana yang dipinjamkan biasanya mempunyai mutu yang baik hanya di sebagian masjid jarang dicuci sehingga kelihatan jelek. ada baiknya kita sesekali ketika berangkat bepergian kita membawa mukena sendiri atau alangkah baiknya jika kita membawa mukena lebih untuk di sumbangkan di masjid yang anda singgahi.

       Nah, sediakan stok mukena lebih di rumah, ada beberapa cara untuk memilih mukena yang baik sebelum kita koleksi dirumah:

1. Cara kita memilih mukena tentunya tidak lepas dari kain, maka anda harus meraba semua bagian mukena sebelum anda benar benar membelinya. Kain yang cocok dengan mukena biasanya dingin ketika di pegang dan biasanya sangat halus seperti kain folino , namun juga tidak menutup kemungkinan kain tersebut kurang halus tapi dapat menyerap keringat seperti kain sutra

2.  Perhatikan jahitan pada  mukena tersebut, sehingga terkadang kita terlanjur membeli mukena akan tetapi belum  genap satu bulan mukena sudah tidak dapat digunakan karena ada jahitan yang rusak. nah, untuk mengantisipasinya saebaiknnya para ibu -ibu sesaat memilih mukena sebaiknya memperhatikan ahitan pada mukena tersebut, gunakan jari telunjukuntuk melihat jahitan, dan fokuslah pada jahitan dibawah dagu atau di depan leher kemudian di setiap ujung dari mukena tersebut.

3.Model, hampir semua mukena mempunyai corak dan model yang berbeda tiap daerah di nusantara ini. mukena batik sudah menjadi lazim akhir - akhir ini, bordir menjadi mukena yang mempunyai daya tarik tersendiri, juga ada mukena dengan corak lukis biasa atau lukis timbul. anda tinggal memilih mukena mana yang cocok dan pas untuk anda.

4. Harga, banyak sebaian orang beranggapan bahwa semakin tinggi harga mukena semakin bagus kualitas dari mukena tersebut. anggapan tersebut tidaklah benar, nyatanya banyak mukena yang bagus dengan harga yang relatif terjangkau, anda harus pandai memilih dan menawar harga.

5. dan yang tidak kalah penting adalah tempat anda membeli barang tersebut. anda boleh masuk kedalam toko busana muslim atau toko yang lainnya asalkan anda harus pintar memilih, terkadang dengan harga berbeda nyatanya barang sama saja.

beberapa trik memilih mukena diatas dapat dijadikan patokan sebelum anda berbelanja mukena. alangkah baik jika kita membawa mukena sendiri ketika bepergian dan saling memberikan hadiah berupa mukena kepada sahabat kita dengan tujuan semoga lebih dekat kepada yang mahakuasa.

Minggu, 10 April 2011

SEJARAH MUKENA

MUKENA ADA SEBAGAI BENTUK KOMPROMI ANTAR BUDAYA DAN SYARIAH
Mungkin kalian menjumpai mukena di negara Indonesia dan Asia Tenggara lainnya yang mayoritas muslimahnya tidak terbiasa menggunakan kerudung. Tidak seperti di Timur Tengah. Di sana kalian bisa jadi tidak akan menjumpai mukena yang terdiri dari rok dan atasan. Yang ada justru barqa atau abayya.
Tentu ada alas an mengapa demikian. Dulu sebelum islam datang, busana kaumperempuan di Indonesia, tepatnya di Pulau jawa baru sekedar kain panjang jawa ( jarik_batik) tanpa dijahit dan kemben yang dililit. Lalu ketika islam masuk dan disebarkan oleh Walisanga, terjadilah benturan budaya dengan syariah. Salah satunya adalah cara berbusana bagi kaum perempuan.
Dari benturan tersebut lahirlah kompromi-kompromi. Kompromi antaranya Walisanga dengan kaum perempuan di masa itu adalah menggunakan mukena. Yaitu busana sesuai syariah dimana hanya wajah dan telapak tangan yang boleh terbuka yang dipakai ketika melaksanakan shalat. Setelahnya, mereka kembali menggunakan busana pada umumnya.
Hijab atau pakaian penutup aurat banyak sekali disebut-sebut dalam ayat alQuran.
Secara detil alquran pun menjelaskan mengenai syarat hijab, yaitu terjulur dan menutup dada.
Bahkan dalam haditsnya Rasulullah saw menjelaskan bahwa hanya telapak tangan dan wajah saja bagian tubuh yang boleh terbuka, tidak transparan, dan tidak membentuk tubuh.